Thursday, May 27, 2010

Cara Pandang Wanita dan Pria Tentang Seks

Seks itu indah, pasti Anda setuju dengan hal ini. Tuhan yang menciptakan hasrat sehingga pria dan wanita bisa bersatu dalam pernikahan. Tuhan menciptakan seks sebagai bahasa yang paling intim dari cinta kedua insan manusia.
Seks juga bisa dijadikan barometer untuk mengukur kedalaman hubungan suatu pasangan – keberadaan atau juga absennya hubungan seks bisa mengindikasikan tingkat komitmen dan keintiman dalam berbagai area pernikahan Anda.
Agar hubungan intim dengan pasangan bisa saling memuaskan, masing-masing harus merasa dibutuhkan, diinginkan, diterima dan dicintai apa adanya. Namun, pria dan wanita memiliki cara pandang mengenai seksualitas. Perbedaan cara pandang ini seringkali menimbulkan rasa frustrasi, kecewa dan salah paham.
Untuk mengetahui perbedaan cara pandang ini, berikut ada daftar perbandingan bagaimana pria dan wanita memandang seks:
Perbedaan Seksualitas

Pria
Wanita
Orientasi
Fisik
Terkotak
Kesatuan secara fisik
Variasi
Seks adalah prioritas utama

Hubungan
Holistik
Kesatuan secara emosional
Rasa aman
Prioritas lain mungkin utama

Stimulasi
Penglihatan
Penciuman
Berpusat pada tubuh
Sentuhan
Sikap
Tindakan
Kata-kata
Berpusat pada pribadi
Kebutuhan
Dihormati
Dikagumi
Secara fisik diperlukan
Tidak di pandang rendah
Pengertian
Cinta
Dibutuhkan secara emosional
Waktu
Respon seksual
Tidak ada periode
Cepat bersemangat
Yang memulai (biasanya)
Sulit untuk mengalihkan perhatian
Teratur dalam periode tertentu
Lambat
Responden
Perhatian mudah terganggu
Orgasme
Propagasi spesies
Lebih cepat dan intens
Berorientasi secara fisik
Orgasme diperlukan untuk kepuasan
Propagasi kesatuan
Lebih lama, dan mendalam
Berorientasi emosional
Puas walaupun kadang tanpa orgasme
Pria dan wanita diciptakan berbeda untuk saling melengkapi satu sama lain. Pria lebih berorientasi pada fisik, dan wanita lebih fokus pada emosional. Respon pria terhadap seks adalah acyclical, yaitu setiap saat dan dimana saja, sedangkan wanita memiliki siklus dan memiliki saat-saat tertetu dimana dia tertarik pada seks.
Jika pria dan wanita tidak memahami perbedaan pada diri pasangannya, maka dapat timbul konflik. Bagi para pria penolakan adalah penghinaan, dan bagi wanita sang suami dirasanya tidak pernah bisa mengerti emosinya.
Untuk menjembatani perbedaan itu, maka Anda berdua harus terbuka, dan mengkomunikasikan kebutuhan seksual maupun penolakannya dengan baik. Berdoalah bersama, dan mintalah Tuhan memberikan kasih satu sama lain sehingga tidak hanya menuntut hak masing-masing dan mementingkan kepentingan diri sendiri namun bisa saling memberi dan menjawab kebutuhan pasangan. Perbedaan itu indah, karena disana Anda bisa saling melengkapi.

Source : Familylife.com/jawaban.com

Monday, May 24, 2010

4 Motivasi Dalam Keuangan

Pernah bertengkar karena masalah uang? Setiap orang ingin mempertahankan apa yang dianggapnya penting. Karena alasan ini, masalah anggaran merupakan ekspresi dari kepribadian dan motivasi seseorang. Untuk itu, masalah keuangan dalam pernikahan memiliki 4 motivasi yang menjadi pemicunya.
  • Kekuasaan. Bagi mereka yang termotivasi untuk menunjukkan siapa yang berkuasa, maka uang adalah kekuasaan. Hal ini mewakili pilihan dan kesempatan.
Orang yang memiliki motivasi ini adalah orang yang sangat produktif, visionary, fokus dan tanpa takut. Mereka adalah orang yang pekerja keras, orang yang memiliki kapasitas untuk mengendalikan uang yang banyak dan tantangan yang besar, tetapi seringkali terlalu berani mengambil resiko. Dengan tingkat kedewasaan yang baik dan kematangan, dia dapat mencapai banyak dalam hidupnya, baik dalam keluarga, pernikahan, komunitas atau gerejanya.
Bahayanya, bagi mereka yang termotivasi oleh kekuasaan adalah mereka menjadi begitu terobsesi sehingga melupakan prioritas kehidupannya. Satu kali kompromi saja bisa menyingkirkan kebutuhan untuk keluarga demi mencapai mimpi-mimpinya.
  • Perhatian. Uang adalah tentang orang-orang.
Orang ini menggunakan uang untuk menciptakan kenangan indah. Jika sekilas, Anda akan memandangnya sebagai orang yang memiliki uang banyak - pada kenyataannya tidak. Dia orang yang suka menebarkan kebahagiaan, pergi jalan-jalan, belanja di mall, atau makan di luar. Hasilnya, dia tampak sangat murah hati. Dia akan memberikan makanan terakhir di piringnya dan baju satu-satunya yang dia kenakan.
Keuangan keluarga Anda akan baik-baik saja jika orang ini pekerja keras dan memiliki penghasilan tambahan serta memang memiliki anggaran untuk membangun hubungan dengan orang-orang. Solusinya, buat prioritas bagaimana Anda dan pasangan yang memiliki kepribadian seperti ini akan menggunakan uang yang sudah di anggarkan itu. Kadang, kata "tidak" perlu di ucapkan. Sekalipun pasangan Anda murah hati, tetapkan batasan bersama dimana harus berhenti dan membicarakan suatu keputusan untuk memberi atau mengeluarkan uang.
  • Penerimaan. Orang jenis ini menginginkan kedamaian. Tujuannya hanya ingin menciptakan proses yang sederhana tentang penggunaan uang dan sumber daya yang dimilikinya.
Jika ada uang, orang ini akan sangat mudah diajak kerjasama. Jika keuangan sangat ketat, mereka bisa menjadi sangat keras kepala karena mereka merasa tidak aman. Ketika pengeluaran keluarganya di bawah anggaran yang di buat, dia lebih tenang. Tapi jika pengeluarannya lebih besar dari penghasilannya, dia akan bereaksi keras atas hal itu. Dengan memiliki tabungan, hal ini akan membuat kehidupan pernikahan Anda akan lebih baik jika pasangan Anda memiliki motivasi jenis ini.
  • Keakuratan. Orang jenis ini fokus pada sistem dan emosi mereka terkait dengan proses penggunaan uangnya.
Ketika anggaran di buat, orang jenis ini akan terus berpegang pada anggaran itu. Jadi jika anggaran di buat, belanja hanya 500.000 rupiah per bulan - maka tidak ada tambahan lagi. Orang jenis ini adalah orang yang suka menabung dan investor jangka panjang. Hal ini seringkali membuat pasangan orang jenis ini mengatakan "Aku mencintaimu," dengan deraian air mata.
Dengan membicarakan anggaran dengan pasangan Anda, maka Anda bisa mengetahui apa yang menjadi motivasi utamanya. Tidak ada gaya motivasi yang benar atau salah selama dia tetap menghormati, mengasihi dan mencintai pasangannya sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Source : Cross walk/jawaban.com

Uang Mempengaruhi Perasaan Dicintai dan Dihormati

Dengan 20 tahun pelayanan, gelar PhD dalam studi keluarga, gelar Master Divinity, dan gelar Master di bidang komunikasi, Emerson Eggerichs adalah seorang pendeta yang dapat dikatakan berpengalaman dan efektif. Tapi satu hari, sementara membaca ulang satu bagian dari Kitab Suci, ia menemukan apa yang disebutnya "kunci permasalahan perkawinan." Begitu kuatnya hal tersebut sehingga sejak saat itu ia mengabdikan hidupnya untuk menggunakan pemahaman yang ia dapatkan ini untuk membantu memperkuat dan bahkan menyelamatkan pernikahan pasangan suami-istri.
Apakah itu? Sesuatu yang mungkin akrab bagi Anda, yakni "Suami juga harus mengasihi istrinya seperti ia mengasihi dirinya sendiri, dan istri harus menghormati suaminya" (Efesus 5:33).
Eggerichs melihat bahwa kebutuhan utama seorang wanita adalah cinta dan kebutuhan primer pria adalah rasa hormat. Tapi wawasan ini membuat konsep yang terdengar sederhana menjadi sulit untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari suami-istri: tanpa merasa dicintai, seorang wanita secara alami akan bereaksi tidak hormat pada suaminya, dan tanpa rasa hormat, pria secara alamiah akan bereaksi tidak cinta dengan istrinya. Itu menimbulkan yang Eggerichs sebut "Siklus Gila." Bagaimana untuk keluar dari hal itu? Seorang suami tetap mengasihi istrinya bahkan ketika dia merasa tidak dihormati dan istri tetap menghormati suaminya bahkan ketika ia sedang tidak dikasihi. Ini tidak mudah, tetapi bila dilakukan akan berefek luar biasa dalam kehidupan pernikahan Anda.
Salah satu alat yang dapat menguji apakah istri Anda menghomati Anda atau suami Anda mencintai Anda adalah uang. Kok uang? Karena uang biasanya menjadi isu yang paling diperdebatkan dalam pernikahan.
Seorang suami akan merasa dihormati ketika istrinya mengingatkan anak-anak di depan mukanya tentang bagaimana ia bekerja keras untuk keluarga mereka. Ia juga merasa dihormati ketika istrinya menemukan cara-cara kreatif untuk menekan anggaran perbulan mereka.
Sebaliknya, istri akan merasa dicintai ketika suaminya tahu mengelola rincian anggaran mereka, memastikan keluarga mereka memiliki asuransi yang memadai, dan mengambil inisiatif untuk memikirkan dan merencanakan masa depan. Ia juga akan merasa dicintai apabila ia diberikan hadiah oleh suami yang ia tahu melebihi anggaran hadiah mereka (tidak dengan cara berhutang tentunya).
Uang memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan pernikahan seseorang. Jika Anda dan pasangan tidak serius akan hal ini maka bersiaplah kegoncangan di dalam bahtera pernikahan Anda akan segera tiba. Ketika masing-masing mengambil perannya dengan benar di dalam hal keuangan, maka perasaan dihormati dan dicintai bukanlah lagi sebuah persoalan. Percayalah !

Source : crosswalk/jawaban.com

Friday, May 7, 2010

Menjadi Sahabat Selamatkan Pernikahan

Mengarungi bahtera pernikahan tidak selamanya indah seperti dongeng semata. Terlebih dengan lahirnya seorang anak dalam pernikahan, banyak sekali tekanan yang bisa berakibat fatal. Namun persahabatan dalam pernikahan akan mampu menahan tingkat stress yang terjadi.

Menurut Dr.Linda Helps - Merupakan transisi bagi orangtua, meski itu amat diharapkan, tidaklah mudah bagi kebanyakan pasangan untuk menghadapi kelahiran anak. Kita tahu dari penelitian sebelumnya bahwa pernikahan mudah diserang kala mengikuti suatu proses kelahiran anak.

Kepuasan pernikahan biasanya menurun. Pasangan menghadapi lebih banyak konflik dan biasanya memiliki semakin sedikit komunikasi yang bersifat positif. Pertanyaan selanjutnya adalah : apa yang menolong pasangan mencegah perubahan normal ini dari menjadi begitu menekan?.

Sesuai dengan hasil riset yang dilakukan Shapiro dan Gottman terhadap sekelompok pasangan yang memiliki dan juga tidak memiliki anak selama enam tahun pertama pernikahan mereka. Apa yang mereka temukan menekankan kembali hasil penelitian sebelumnya - isteri-isteri yeng memiliki anak dilaporkan lebih sedikit memiliki kepuasan pernikahan daripada isteri-isteri yang belum menjadi orang tua.

Semakin rendahnya ukuran kepuasan pada lebih dari setengah isteri-isteri terjadi satu tahun setelah kelahiran. Untuk persentasi yang kecil (15%), kepuasan semakin menurun dua tahun setelah kelahiran.

Suami-suami yang memiliki anak juga menjadi kurang puas dengan pernikahan mereka dibandingkan mereka yang tidak memiliki anak. Meski demikian, perbedaan antara dua kelompok suami-suami ini tidak begitu signifikan atau nyata.

Para peneliti juga mempelajari kelompok pasangan yang menjadi orangtua namun memiliki kestabilan atau bahkan semakin bertambah dalam pengukuran kepuasan pernikahan mereka. Apa yang membuat dua kelompok ini berbeda? Apakah itu dapat menolong menahan stress bagi mereka yang memiliki anak?

Apa yang mereka temukan sungguh menarik. Persahabatan dalam pernikahan adalah kunci dan termasuk kedalam dua hal ini :

1. Pasangan memiliki tingkat kesadaran serta perhatian terhadap pasangan mereka, kehidupan pasangan mereka dan relasi antara pasangan itu.

2. Suami-suami ini mengagumi dan sangat mencintai isteri-isteri mereka. Persahabatan dalam pernikahan rupanya berpengaruh besar terhadap stress akibat transisi para orang tua.

Jadi jika Anda ingin mempertahankan hubungan pernikahan dari masalah stress, bangunlah persahabatan Anda dengan pasangan. Fokuskan pada hal-hal yang Anda kagumi dan berikan penghormatan pada pasangan Anda. Cari tahu apa keinginan pasangan Anda, pergilah ‘kencan kembali' bersama suami atau isteri Anda, berbicaralah, carilah kegembiraan bersama suami atau isteri Anda dan nikmati persekutuan satu sama lain.

Seperti kebanyakan persahabatan, semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk intim dan mengenal satu sama lain, semakin dalam persahabatan dapat berjalan. Dan dalam pernikahan, persahabatan yang dekat memiliki dampak yang positif untuk menyeimbangkan tingkat stress Anda.

Kebohongan Terbesar Tentang Seks

Budaya dan trend saat ini telah menawarkan tiga kebohongan tentang seks pada kita. Pertama, kenikmatan dan kesenangan adalah tujuan tertinggi dari seks. Kedua, gairah dapat ditingkatkan dengan variasi. Dan ketiga, kebebasan seksual berarti bebas melakukan apa yang saya mau kapanpun juga. Mitos-mitos ini telah menciptakan satu budaya hasrat seksual yang tidak pernah terpuaskan. Kita berada pada situasi yang sama saat Paulus menggambarkan tentang mereka yang hidup terpisah dari Tuhan, "Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran." Bagaimana tiga mitos ini dapat mempengaruhi keserakahan akan seks yang selalu menginginkan lebih?

Kenikmatan
Bila benar bahwa kenikmatan dan kesenangan semata yang menjadi tujuan utama dalam seks, maka tujuan dari seks adalah untuk mendapatkan orgasme. Berdasarkan alasan ini, maka orgasme sendiri merupakan makna dari seks. Penyimpangan logika seperti inilah yang menjadi latar belakang mengapa banyak pasangan, saat mereka berkencan, dengan cepat saling bercumbu dan melakukan hubungan seks. Namun hal itu lama-kelamaan akan terasa membosankan. Setiap level baru dari kenikmatan seksual akan berhenti dalam satu titik, hanya untuk kemudian digantikan dengan hal lainnya yang terbukti akan membosankan pada akhirnya. Membuat kenikmatan menjadi tujuan kita akan menjamin bahwa kita tidak akan pernah mencapai tujuan tersebut.

Gairah
Kebohongan bahwa gairah diciptakan dan dipertahankan dengan frekuensi aktivitas seksual dan variasi hubungan adalah jauh berbeda dengan kebenaran yang dialami dalam seks yang kudus. Gairah secara alamiah akan muncul dan semakin meningkat melalui komitmen, saling melayani satu sama lain, dan mencari kesejahteraan dari pasangan anda. Usaha untuk meningkatkan variasi dalam kehidupan seks beberapa pasangan mungkin dapat mengatasi kebosanan untuk sementara, tapi tidak dapat menciptakan atau memperdalam gairah pasangan tersebut. Gairah yang sejati dibangun bukan dari usaha untuk mengejar lebih banyak variasi, namun dari kenikmatan-kenikmatan kecil yang timbul dari kebersamaan.

Kebebasan
Kebebasan seksual telah banyak salah dimengerti sebagai seks tanpa batas. Dengan demikian kebebasan seks telah diartikan secara salah dan egois, "melakukan apa yang saya mau kapanpun saya inginkan". Jauh dari meningkatkan kenikmatan seks, pendekatan ini hanya akan membuat kita menjadi malas. Gagasan yang salah tentang kebebasan seks ini meningkatkan kebutuhan dan hasrat pribadi seseorang, dan menjadikan seks sebagai urusan satu pihak. Daripada membuat kita dan pasangan kita bersama-sama menikmati kebebasan seksual yang telah menjadi hak kita da pasangan dalam pernikahan, gagasan tersebut menghasilkan hubungan seksual yang berfokus pada diri sendiri, cenderung menuntut pemuasan salah satu pasangan dibanding hubungan itu sendiri. Kebebasan yang sejati dialami saat pasangan suami istri (keduanya) menikmati seks dalam rambu-rambu saling menghormati kebutuhan dan preferensi satu sama lain. Dalam seks yang kudus, kita menikmati kebebasan untuk melayani pasangan kita, bukan ijin untuk mengeksploitasi pasangan kita.

Kenikmatan, variasi, gairah, dan kesenangan bukan merupakan tujuan dari seks, namun merupakan hasil sampingan dari kehidupan cinta yang menghormati Tuhan, saling menyayangi dan menghargai, dan hubungan yang dewasa. Tujuan sebenarnya dari seks adalah kudus, kesatuan yang indah. Pemenuhan seks dapat menjadi hasil dari kebebasan sejati yang datang sebagai satu pemberian dari Tuhan yang penuh kasih.

10 Hal Yang Dibutuhkan Suami Dari Istri

Mengerti dan memahami kebutuhan masing-masing pasangan adalah salah satu kunci langgengnya rumah tangga. Di tengah zaman yang penuh tantangan ini, mempertahankan sebuah pernikahan adalah suatu mukjizat dan hal yang luar biasa. Bahkan menjaga agar cinta tetap bersemi dan bergelora diantara suami dan istri merupakan sebuah tugas yang sangat berat sehingga memerlukan perjuangan yang ekstra untuk melakukannya.
Pada artikel kali ini, penulis mengangkat mengenai apa yang perlu diketahui oleh istri mengenai apa yang dibutuhkan suami dari dirinya. Apa sajakah itu? Baca selengkapnya dibawah ini.
1. Percayalah Kepada Kemampuannya
Banyak pria percaya bahwa sangat penting bagi mereka untuk melindungi dan menyediakan segala yang dibutuhkan oleh orang-orang yang mereka cintai. Biarkan dia tahu bahwa Anda yakin dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki olehnya.
2. Pengertian
Salah satu cara yang dapat Anda tunjukkan kepada suami Anda bahwa Anda mengerti tentang dia adalah dengan membuat komitmen untuk dialog sehari-hari dengan dia. Dialog harian hanya membutuhkan waktu 20 menit dari hari Anda. Bukankah suami Anda lebih bernilai dari pada 20 menit setiap hari?
3. Afirmasi Dengan Keberhasilannya
Kebanyakan pria suka ditepuk punggungnya. Seringlah puji suami Anda, tetapi jangan juga menjadi berlebihan. Jenis afirmasi seperti ini justru akan menjadi bumerang bagi Anda. Niat Anda yang tulus untuk memberikan sanjungan malah akan dianggapnya sebagai sebuah pelecehan karena kata-kata yang Anda keluarkan terlalu dilebih-lebihkan.   
4. Penerimaan
Banyak pria dan suami begitu marah ketika pacar atau istri ingin mengubah mereka. Sadarilah bahwa orang yang dapat Anda ubah hanyalah diri Anda sendiri.  
5. Sedikitlah Mengoceh
Jika suami Anda sedang lelah atau terlibat dengan sebuah proyek, tetapi kala itu Anda benar-benar ingin berbicara dengannya tentang sesuatu maka ungkapkanlah maksud Anda dengan singkat dan jelas. Jika dia ingin rincian topik, ia akan meminta Anda.
6. Kasih Sayang
Pegang tangan suami Anda di depan umum, tinggal pesan cinta pada voice mail-nya, pijat bahunya, atau berikan sebuah ciuman tak terduga. Pada dasarnya, pria suka hal-hal yang romantis juga!
 7. Rasa Hormat
Tunjukkan rasa hormat terhadap suami Anda dengan tidak membuat komentar negatif tentang pikiran dan pendapatnya. Dengarkanlah dia, walaupun Anda merasa pikiran dan pendapatnya ada yang kurang pas dengan hati Anda.
8. Waktu Santai
Kebanyakan orang memiliki keinginan untuk beberapa waktu tenang sendirian, dan waktu untuk kembali semangat, menyusun kembali, dan kembali. Ketika Anda pertama kali suami pulang dari kerja, biarkan dia beberapa waktu luang untuk bersantai. Jangan over-jadwal hari liburnya dengan proyek-proyek di sekitar rumah.
9. Kepercayaan
Kepercayaan sangat penting dalam keberhasilan pernikahan. Jika Anda mengalami keraguan tentang suami Anda dan sulit untuk mempercayainya, carilah tempat konseling dan jangan memata-matai dirinya.
10. Menjadi Sahabat
Mudah-mudahan, Anda dapat mengatakan bahwa suami Anda tidak hanya kekasih Anda, tetapi juga sahabat Anda. Tinggal dengan teman selama berpuluh-puluh tahun mengharuskan Anda menemukan cara-cara untuk membuat waktu bersama dan melakukan hal secara bersama-sama.
Sepuluh hal diatas mungkin sudah pernah Anda ketahui, tetapi mungkin saja sudah lama tidak Anda terapkan. Oleh karenanya, bagi para istri ketika Anda mengetahui atau diingatkan kembali kebenaran ini mulai praktikkan kepada suami Anda.
Adalah hal yang benar jika Anda berdoa bagi pernikahan Anda tetap awet, tetapi itu tidaklah cukup. Anda juga perlu berusaha agar bahtera rumah tangga Anda tidak karam di tengah jalan. Akhir tulisan, selamat menjaga pernikahan yang telah dikuduskan oleh Allah dengan saksinya adalah keluarga dan jemaat!    

Source : marriage.about.com

5 Langkah Atasi Krisis Pernikahan

Seorang pria di Milwaukee di tuntut karena secara diam-diam menaruh obat penenang dalam teh yang diminum oleh istrinya. Alasannya? Karena pasangan ini berdebat tentang tagihan dan si suami ingin membuat istrinya tenang, demikian tulis JS Online.
Semua orang tahu bahwa masalah uang dapat menghancurkan pernikahan, terlebih khusus lagi ketika masa-masa sulit seperti resesi ekonomi atau terkena PHK terjadi pada salah satu dari pasangan tersebut. Namun untuk membuat rumah tangga dalam keadaan damai, jangan pernah menggunakan cara pria asal Milwaukee diatas, karena bisa berakhir dibalik jeruji besi.
Kali ini Emma K. Viglucci, seorang terapis pernikahan dan keluargan dan juga pendiri dari Metropolitan Marriage & Family Therapy di New York City memberikan tipsnya:
Bicara.
Miliki waktu untuk berdiskusi dan membuat prioritas dalam pengeluaran keluarga. “Hal ini bisa jadi sangat menantang karena Anda berdua memiliki cara pandang dan tujuan yang berbeda,” demikian jelas Viglucci.
“Tapi dengarkanlah satu sama lain dan coba buat kompromi sebaik mungkin bagi Anda berdua,” tambahnya. Begitu kesepakatan dibuat, maka rencana untuk membuat prioritas dapat terwujud.
Waktu pertemuan yang teratur.
Buatlah jadwal khusus untuk berdiskusi masalah keuangan rumah tangga Anda – sesuai kebutuhan Anda – mingguan, dua mingguan, atau mungkin bulanan. Dengan cara ini, masalah keuangan tidak ditangani oleh salah satu pasangan saja, dan kedua pihak bisa mengetahui keadaan keuangan keluarga secara jelas.
Buat pengamanan untuk hubungan Anda.
Saat seseorang sedang stres dan tertekan, mereka lebih sulit menjaga hubungannya dengan pasangan. Untuk itu, buatlah pengamanan bagi hubungan Anda dengan memiliki waktu khusus untuk saling berdiskusi tentang keadaan masing-masing. Usahakan sesibuk apapun Anda, luangkanlah waktu beberapa jam untuk pasangan Anda.
Antisipasi waktu malam hari jangan dijadikan waktu bertengkar, namun jadikan waktu untuk berbicara satu sama lain.
Temukan cara untuk bersenang-senang bersama.
Buatlah jadwal refreshing bersama dengan istri atau suami Anda sesuai dengan kebutuhan. Buatlah kegiatan yang murah, sederhana namun menyenangkan seperti jalan-jalan sore ke taman atau masak dan makan bersama. Ajaklah pasangan Anda berbicara hal-hal lain, jangan pekerjaan, anak atau uang.
Belajarlah menenangkan diri sendiri.
“Ini sangat penting, karena banyak kali kita menyalahkan pasangan kita untuk ketidaknyamanan yang kita alami,” tegas Viglucci. Belajarlah menenangkan diri dengan menulis jurnal, bermeditasi atau berdoa. “Apapun yang dapat menenangkan otak,” ambahnya.
Masalah apapun yang terjadi dalam pernikahan Anda, jangan pernah membuat tindakan bodoh seperti memberi pasangan Anda obat penenang diam-diam atau bahkan menceraikannya. Tenangkan diri Anda, ajaklah pasangan Anda berdiskusi dengan kepala dingin, ijinkan Tuhan ambil bagian dalam menyelesaikannya, maka Anda dan pasangan akan semakin saling mengasihi karena berhasil melewati satu lagi badai kehidupan.

Source : iVilage